Elektrokoagulasi merupakan proses pengolahan limbah cair dengan cara melewatkan arus listrik pada limbah cair menggunakan perantara elektroda logam. Zat-zat kontaminan yang terdiri dari logamlogam berat ataupun ion-ion dan mikroorganisme nantinya akan menggumpal dan menghasilkan sludge yang akan dibakar di incinerator. Sedangkan cairan hasil pengolahan akan dialirkan ke bak penampung untuk digunakan kembali atau dikumpulkan di penampungan untuk digunakan pada proses lain/selanjutnya.

Alur proses pengolahan limbah dengan elektrokoagulasi adalah sebagai berikut:

1. Limbah B3 cair yang ada di dalam drum/IBC tank dipompa ke Tangki Penyimpanan Sementara
   (TPS) limbah cair. TPS ini berfungsi sebagai tempat proses equalisasi limbah.
2. Dari tangki TPS, limbah dipompa ke tangki buffer yang posisinya di atas reactor. Limbah ini
   disimpan sementara dan dialirkan ke reactor secara gravitasi dan diatur jumlah aliranya dengan
   menggunakan keran.
3. Limbah di dalam reactor diproses secara elektrolisis agar terjadi koagulasi (penggumpalan). Dari
   proses ini akan dihasilkan air olahan dan flock. Keduanya akan dialirkan ke (flock tank) untuk
   dipisahkan.
4. Flock tank dilengkapi dengan scrapper dan terdiri dari 2 sekat, sekat pertama tempat
   penampungan flock dan kedua tempat air olahan. Di dalam sekat ke-2 akan dialirkan bahan kimia
   polimer untuk mengikat partikel flock halus menjadi ukuran besar yang selanjutnya dialirkan ke
   clarifier. Sementara dari sekat ke-1 akan dialirkan ke filter press.
5. Di dalam clarifier, flock hasil polimerisasi akan tertangkap oleh lamella dan terkumpul di bawah
   clarifier selanjutnya akan dialirkan ke filter press. Air olahan yang bebas dari clarifier akan
   dialirkan dengan pompa ke media filter (sand dan carbon).
6. Air olahan hasil filtrasi sand dan carbon filter akan ditampung sementara dalam holding tank
   sebelum akhirnya di filter lagi menggunakan ultra filter sebagai akhir dari proses pengolahan.
7. Air hasil ultra filtrasi akan ditampung dalam tangki penampungan sebelum
   digunakan/dimanfaatkan untuk kebutuhan make up water scrubber insinerator dan peleburan.
8. Sebagai kontrol mutu proses pengolahan, sampel air secara rutin akan diambil dari tangki
   penampungan ultra filtrasi untuk dilakukan pengujian parameter kunci sebagai indikasi
   performansi pengolahan EC. Jika tidak memenuhi maka akan dikembalikan ke proses awal dan
   jika memenuhi standar maka akan di gunakan/dimanfaatkan.
9. Filter press berfungsi sebagai dewatering dari flock yang dihasilkan dari masing-masing alat
   pengolahan. Hasil filtrasi ini adalah sludge kering dan air perasan. Sludge akan dikumpulkan
   sebelum akhirnya di bakar di insinerator, sementara air perasan akan di kembalikan ke proses
   reactor.

Jenis Limbah B3 yang dapat diolah oleh mesin elektro koagulasi PT. Andhika Makmur Persada adalah
sebagai berikut:

1. Emulsi minyak dari fasilitas pendingin B309-4, Beracun
2. Minyak emulsi pendingin B317-1, Beracun
3. Emulsi minyak dari proses cutting dan minyak pendingin A345-1, Beracun
4. Manufaktur dan formulasi produk gelas dan keramik atau enamel A349-1, Beracun
5. Degreasing, descaling, phosphating, derusting A352-1, Beracun
6. Bahan atau produk yang tidak memenuhi spesifikasi teknis dan kedaluwarsa B321-5, Beracun

Dalam 1 (satu) hari, mesin elektro koagulasi PT. Andhika Makmur Persada mampu mengolah limbah
cari sebanyak 50 (lima puluh) ton.

Silahkan download daftar lengkap limbah B3 yang dapat kami kelola disini:

Download Company Profile AMP